Begini Cara Market Saham Bekerja

Cara Market Saham Bekerja


Market saham


Saham sekarang sedang populer, pandemi yang membuat beberapa orang kesulitan malah menjadi kebangkitan investor saham tanah air. Jumlah Single Investor Identification baru pasar modal meningkat pesat, Single Investor meningkat sebesar 93% dari total pertumbuhan SID baru tahun 2019.


Hal ini membuat kepemilikan saham dari investor retail domestik bisa mengalahkan investor asing dengan frekuensi transaksi yang tumbuh lebih dari 30%. Investor baru kebanyakan adalah anak milenial yang terpengaruh oleh sosial media atau endorse artis, tokoh agama, anak presiden dan lainnya.


Pengaruh dari sosial media dan endorse orang terkenal membuat saham menjadi hits dan dikenal banyak orang. Tapi, kebanyakan dari mereka tidak tahu bagaimana market saham bekerja, mereka hanya ikut-ikutan saja tanpa mencari tahu cara kerja market saham.


Mengetahui cara kerja saham, market dan pembentukan harga saham adalah hal yang penting bagi seorang investor. Di bulish market semua orang akan untung tapi market tidak selamanya hijau, hanya orang yang paham cara kerja market yang bisa bertahan di kondisi paling sulit sekalipun.


Pada kesempatan kali ini, saya akan memberitahu Anda bagaimana cara market saham bekerja.


Market saham


Saya akan memberikan ilustrasi sederhana supaya anda lebih mudah memahami cara market saham bekerja.


Asep adalah anak muda yang mempunyai bisnis buah - buahan dan setelah beberapa tahun berjuang, bisnisnya pun berhasil dan tumbuh pesat. Dia mendapat banyak keuntungan dari bisnis yang dijalani, Asep pun berpikir untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar dengan membuka beberapa cabang.


Dia mencoba meminjam modal ke bank tapi pihak bank menolak lalu Asep menawarkan bisnis buah kepada teman - temannya dan tetap mendapat penolakan. Kemudian Asep menjual saham perusahaannya kepada investor untuk membeli kepemilikan perusahaan.


Asep mendapatkan banyak uang dari saham yang ia jual, banyak orang yang percaya bahwa bisnis buahnya akan berkembang di masa depan. Uang tersebut digunakan untuk membuka beberapa cabang baru dan menambah varian produk untuk meningkatkan keuntungan.


Sebagian keuntungan dia bagikan kepada para pemegang saham perusahaan, ini disebut sebagai dividen. Hal itu membuat investor merasa senang dan beberapa investor ingin memiliki lebih banyak saham perusahaan Asep.


Beberapa investor berpikir bahwa bisnis buah Asep akan semakin besar di masa depan, mereka memutuskan untuk menambah kepemilikan saham supaya dana investasi meningkat. Mereka pun membeli saham dari pemilik saham lain yang menjualnya lebih mahal karena permintaan yang tinggi dari investor lain.


Baca juga : cara memilih jenis pekerjaan yang cocok


Mereka berani membeli saham dengan harga yang lebih mahal karena mereka tahu harga saham perusahaan akan jauh lebih mahal saat menjualnya kepada investor lain di masa depan, begitulah pasar saham bekerja.


Orang - orang memperjualbelikan saham sebuah perusahaan dengan harga yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan. Di market saham, transaksi jual beli dilakukan ribuan bahkan jutaan kali setiap hari dan harga saham dibentuk secara real time berdasarkan permintaan dan penawaran pasar.


Orang yang membeli saham berharap harganya akan naik karena kinerja perusahaan yang meningkat membuat permintaan pasar semakin tinggi. Pemilik saham ingin mendapatkan bagi hasil keuntungan usaha yang rutin dari saham yang dia miliki.


Penjualan saham perusahaan ke publik disebut IPO ( Initial Public Offering), untuk melaksanakan IPO membutuhkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi. Perusahaan yang go public harus membuka laporan keuangan supaya bisa dilihat oleh semua orang.


Perusahaan go public akan mendapatkan modal dari IPO yang mereka lakukan, itulah mengapa bursa disebut sebagai pasar modal. Di pasar modal, sebuah perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk mengembalikan dana dalam waktu atau bunga tertentu. Selain itu, pembagian hasil keuntungan usaha pun tidak wajib dilakukan.


Harga saham akan naik turun berdasar sentimen pasar, setiap pemilik saham ingin permintaan yang lebih banyak dari penawaran sehingga harga saham menjadi lebih mahal. Satuan saham adalah lembar yang diperjualbelikan dalam LOT per 100 lembar.


Setiap lot saham yang disediakan atau diminta membentuk sebuah orderbook, semakin banyak orderbook yang terjadi maka semakin cair sebuah saham. Sebaliknya, semakin sedikit orderbook yang terjadi maka semakin sulit untuk menjual saham.


Sistem orderbook membuat para investor melakukan jual beli dengan harga yang diinginkan dan akan tereksekusi saat harga saham tersentuh, hal ini disebut sebagai ngantri. Seorang investor bisa membeli saham seketika di harga pasar, istilahnya hajar kanan.


Bursa bergerak bebas mengikuti kondisi pasar tapi bursa dikendalikan oleh regulator supaya tidak berantakan, saham mempunyai ketentuan batas kenaikan dan penurunan setiap hari yang disebut dengan ARA (Auto Reject Atas) dan ARB (Auto Reject Bawah).


Saham yang bergerak tidak wajar disebut sebagai UMA (Unusual Market Activity) yang bisa dihentikan transaksinya oleh regulator. Emiten saham mempunyai harga yang dihitung berdasarkan kapitalisasi pasar, jumlah saham yang beredar dan rasio ekonomi yang dikalkulasi dari kinerja.


Sebuah saham bisa mencapai harga terendah sampai harga Rp. 50 karena sentimen dan kinerja yang sangat buruk. Sebaliknya, sebuah saham bisa tumbuh mencapai harga tertinggi karena prospek, kinerja dan sentimen yang sangat baik.

Posting Komentar

0 Komentar