Cara Ampuh Menghindari Perilaku Konsumtif (Aturan 21-30)

Menghindari perilaku konsumtif




Banyak orang merasa kesulitan untuk menghindari perilaku konsumtif, salah satu penyebabnya adalah sebagian dari mereka  tidak dapat membedakan mana perilaku konsumtif dan yang bukan konsumtif sehingga mereka tidak sadar  kalau tindakan mereka adalah tindakan konsumtif.

Cara agar mudah memahami makna perilaku konsumtif dan mana perilaku yang bukan konsumtif, Anda perlu mengenal klasifikasi barang  yang akan Anda beli, kemudian Anda pahami aturan 21-30 sebagai panduan untuk melakukan aktivitas belanja.

Secara sederhana, ada 3 kategori   barang yang sering dibeli banyak orang :

• Reguler use adalah barang-barang yang dibeli untuk digunakan secara rutin.

• Urgent use adalah barang-barang yang digunakan hanya dalam kondisi penting, barang ini jarang digunakan namun harus ada untuk memenuhi kebutuhan mendadak.

• Dekoratif & art use adalah barang-barang yang dibeli dengan tujuan untuk menghias ruangan, keindahan dan hal-hal artistik lainnya.

Cara menghindari perilaku konsumtif


Cara agar Anda terhindar dari perilaku konsumtif adalah ketika Anda membeli barang-barang yang bersifat reguler   use maka gunakanlah aturan 21.

Aturan 21 ini maksudnya adalah Anda membeli barang maksimal 2 kali kebutuhan dan minimal 1 kali  kebutuhan. Barang-barang reguler use adalah sepatu, kaos kaki, pakaian, celana dan semua jenis barang yang sering digunakan sehari-hari.

Untuk aktifitas sehari-hari, jumlah barang yang harus Anda miliki adalah maksimal 2 kali dari keperluan dan minimal 1 kali dari kebutuhan. Jika Anda lebih dari dua kali kebutuhan maka kategori pembelanjaan Anda termasuk dalam kategori konsumtif.

Contoh : sebagai seorang pekerja, kita membutuhkan tas kerja untuk pergi ke kantor, maka sesuai dengan aturan 2-1, maksimal jumlah tas kerja yang bisa dibeli adalah 2 buah tas kerja dan minimalnya adalah 1 tas kerja.

Jika anda sudah mempunyai 2 buah tas kerja dan kondisi tas semuanya baik, tiba-tiba Anda punya keinginan untuk membeli  tas kerja yang ketiga maka dapat dipastikan tas ketiga tersebut termasuk ke dalam belanja konsumtif.

Contoh lain adalah kemeja yang Anda pakai untuk keperluan pergi ke kantor, Anda pergi ke kantor sebanyak 5 kali   dalam satu minggu, artinya kebutuhan Anda adalah minimal 5 buah kemeja maka sesuai dengan aturan 2-1, jumlah kemeja yang dapat Anda miliki adalah  maksimal 10 dan minimal adalah 5 kemeja.

Untuk barang-barang dengan kategori urgent use, Anda harus memilikinya minimal 1 kali dari  kebutuhan. Barang urgent use adalah barang yang   sangat penting dan harus kita miliki namun sangat jarang kita gunakan.

Baca juga :


Contoh urgent use adalah ban serep untuk mobil dan jas hujan untuk motor. Barang-barang tersebut jarang kita gunakan namun sangat  dibutuhkan pada saat kondisi penting.

Sementara untuk barang-barang dengan kategori dekoratif & art use, Anda harus menggunakan aturan 3-0. Hal ini berarti bahwa Anda maksimal boleh menggunakan 30% dari pendapatan untuk belanja barang-barang dengan kategori art and decorative.

Kita semua tahu bahwa barang-barang dekoratif  atau yang bernilai seni memiliki harga yang sangat mahal dan terkadang kita rela mengeluarkan  uang dalam jumlah yang sangat besar.

Ketika kita membeli barang-barang seni atau bersifat dekoratif, biasanya pendekatan yang digunakan adalah antara suka  atau tidak suka dan kita jarang mempertimbangkan aspek  harga.

ketika suka dengan baragnya maka berapapun akan dibayar. Oleh karena itu, akan sangat bijak jika Anda  menggunakan batasan maksimal 30% dari anggaran atau pendapatan yang Anda punya.

Misalnya Anda adalah pecinta bunga, maka Anda boleh membeli bunga   sebagai hiasan, benda seni atau koleksi dan hobi. Namun anggaran yang Anda gunakan harus proporsional, maksimal 30% dari pendapatan Anda.

Menjadi sangat tidak logis ketika Anda dengan penghasilan 4 juta per bulan membeli bunga dengan harga 2 juta. Hal ini tentu saja termasuk tindakan   konsumtif yang pasti sangat mengganggu  kondisi keuangan secara keseluruhan.

Untuk aktivitas bersenang-senang seperti rekreasi, nongkrong bareng temen dan hiburan lainnya, Anda dapat menggunakan aturan 21 dan 30 sekaligus. Aturan 21 dapat Anda gunakan untuk membatasi intensitas   waktu dalam melakukan aktivitas  hiburan.

Anda bisa membatasinya dengan   aturan 2 kali dalam sebulan atau  maksimal 1 kali dalam sebulan. Apapun jenis aktivitas bersenang-senang  yang Anda pilih, mulai dari nongkrong, kuliner, nonton Bioskop dan aktifitas lainnya maka batasilah maksimal 2 kali dalam satu   bulan atau maksimal 1 kali dalam satu bulan.

Sementara aturan 30, NDA gunakan untuk membatasi jumlah anggaran yang dapat digunakan untuk aktivitas bersenang-senang, maksimal adalah 30 % dari pendapatan. Akan lebih baik jika Anda menguranginya menjadi cukup 10% saja.

Penutup


Aturan 21-30 memberikan kemudahan dalam menjalani kehidupan sehari-hari sehingga kita dapat mengontrol  aktivitas konsumtif yang sering dilakukan hampir setiap hari. Secara kuantitatif, aturan 21-30 dapat kita gunakan untuk membatasi jumlah   barang yang dibeli.

Untuk barang reguler use, batasi maksimal 2 kali dari kebutuhan, barang urgent use batasi maksimal 1  kali dari kebutuhan dan barang yang bersifat dekoratif art batasi dengan  jumlah anggaran maksimal belanja yaitu 30%.

Posting Komentar

0 Komentar