5 Mitos Saham Amerika yang Harus Anda Ketahui

5 Mitos Saham Amerika


Beli saham Amerika



Membeli saham Amerika bisa dilakukan dengan cepat setelah banyak platform yang mendukung transaksi tersebut, tapi membeli saham yang potensial saja tidak cukup. Investor yang cerdas akan merancang strategi yang tepat dalam memperhitungkan waktu yang pas untuk membeli saham potensial yang ada.


Bulan Maret lalu menjadi momen yang pas untuk membeli saham karena indeks saham sedang mengalami momentum bullish setelah pemerintah Amerika menyetujui stimulus pada Sabtu lalu. Penggelontoran stimulus membuat investor sadar bahwa ekonomi Amerika sedang dalam masa pemulihan.


Investor semakin yakin untuk menempatkan dana ke aset yang beresiko seperti saham. Pada kesempatan kali ini, saya akan memberitahu mitos yang beredar mengenai pasar saham Amerika. Untuk anda yang ingin masuk ke pasar saham Amerika, informasi ini akan berguna untuk anda.


1. Pasar saham Amerika buka saat jam tidur


Hal ini justru bisa dijadikan peluang, mungkin anda bekerja dari pagi sampai sore dan tidak bisa memperhatikan pasar saham Indonesia, saat malam hari anda bisa melakukan transaksi di pasar saham Amerika. Ini adalah peluang yang bisa dijadikan alternatif untuk melakukan investasi.


2. Pasar saham US ribet


Seluruh pasar saham di dunia bekerja dengan sistem yang sama, jika anda sudah investasi di pasar saham Indonesia berarti anda juga bisa membeli investasi di pasar saham Amerika karena sistemnya sama.


Pasar saham di negara lain mencontoh pasar saham di Amerika karena mereka memiliki regulasi dan market yang sudah well-established, walaupun ada beberapa perbedaan antara pasar saham Indonesia dan Amerika tapi hal itu tidak membuat anda kesulitan dalam memahami saham Amerika.


Baca juga : saham vs cryptocurrency, mana yang lebih baik


Intinya, pasar saham Amerika dan Indonesia mempunyai sistem yang sama. Tidak paham saham Amerika bukan berarti menjadi alasan untuk melakukan diversifikasi secara geografis, anda hanya perlu melakukan beberapa penyesuaian supaya bisa lebih paham dengan saham Amerika.


3. Tidak nasionalis


Investasi tidak ada hubungannya dengan nasionalisme karena tujuannya hanya ingin diversifikasi secara geografis saja. Ada beberapa perusahaan besar Indonesia yang melakukan listing di pasar saham Amerika seperti Unilever dan Telkomsel.


4. Pasar saham Amerika tidak diregulasi oleh OJK


OJK tidak akan meregulasi pasar saham Amerika karena memang bukan urusannya. Tidak ada broker saham Amerika yang sudah teregulasi OJK, jika anda menunggu regulasi maka anda akan ketinggalan.


Contoh, Bappepti mengeluarkan regulasi aset crypto pada tahun 2019 artinya anda ketinggalan momen 'boom' bitcoin pada tahun 2017 kalau anda selalu menunggu regulasi. Tapi resiko jelas ada karena tidak ada investasi yang tidak beresiko.


Jika pasar saham Amerika tidak aman maka 55% orang dewasa di Amerika tidak akan berinvestasi di pasar Amerika, tidak diregulasi OJk bukan berarti tidak aman dan sebaliknya sudah diregulasi OJK bukan berarti 100% aman. Semua jenis investasi mempunyai resikonya masing-masing.


Untungnya, anda sebagai investor mendapatkan hasil atas keberanian dalam mengambil resiko dengan kalkulasi yang terarah. Hal yang harus anda lakukan adalah melakukan riset dengan membagi resiko dan diversifikasi geografis.


5. Punya rekening dollar


Memang benar investasi saham Amerika memerlukan rekening dollar tapi sekarang ada banyak aplikasi yang membantu untuk melakukan deposit dan withdraw. Salah satu aplikasi yang mempermudah transaksi saham Amerika adalah Gotrade.


Baca juga : cara nabung saham dengan gaji UMR


Anda bisa melakukan deposit melalui rekening bank apapun dan bisa melakukan withdraw berkali-kali tanpa gagal.


Diversifikasi geografis


Jika anda sudah melakukan diversifikasi secara geografis maka anda akan lanjut ke tahap berikutnya yaitu diversifikasi sektor. Anda bisa melakukan diversifikasi pada beberapa sektor yang berbeda, hal ini sangat penting karena supaya terhindari dari akibat melemahnya salah satu sektor.


Dalam suatu krisis atau pelemahan ekonomi tidak semua sektor tumbang secara bersamaan, pasti ada beberapa sektor lain yang bertumbuh. Saat pandemi, ada beberapa sektor industri yang melemah tapi ada sektor teknologi yang mengalami peningkatan drastis.


Anda bisa investasi di saham Amerika di berbagai macam sektor mulai dari sektor teknologi (Tesla, Microsoft, Google dan Apple) sampai sektor FNB (Coca cola, McDonald dan Starbucks). Semua adalah saham kelas dunia yang produknya digunakan oleh orang di berbagai negara.

Posting Komentar

0 Komentar