7 Gejala Penyakit Autoimun Yang Sering di Alami Seseorang

Gejala Penyakit Autoimun

PENYAKIT AUTOIMUN



Penyakit autoimun merupakan penyakit dimana kondisi sistem kekebalan tubuh seseorang menyerang tubuhnya sendiri, biasanya sistem kekebalan tubuh menjaga tubuh dari serangan organisme - organisme asing, seperti bakteri dan virus, tapi pada seseorang yang sedang menderita penyakit autoimun, dampaknya sistem kekebalan tubuhnya akan melihat sel tubuh yang sehat sebagai organisme asing, sehingga sistem kekebalan tubuh penderita akan melepaskan protein yang disebut auto antibodi untuk menyerang sel tubuh yang sehat.


Penyebab Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun ini belum pernah diketahui penyebab terjadinya penyakit ini, tetapi beberapa faktor di bawah bisa meningkatkan risiko seseorang untuk menderita penyakit ini, diantaranya adalah :

Etnis ---- penyakit autoimun secara umum menyerang etnis tertentu, seperti, diabetes tipe 1 secara umum menimpa orang Eropa, sedangkan lupus rentan terjadi pada orang - orang Afrika - Amerika dan juga Amerika Latin.

Gender ---- Wanita lebih beresiko terserang penyakit autoimun dibandingkan pria, biasanya penyakit itu dimulai pada masa kehamilan.

Lingkungan ---- pengaruh lingkungan, seperti cahaya matahari, bahan kimia, infeksi virus dan bakteri bisa menyebabkan terserang penyakit autoimun bahkan bisa memperparah keadaannya.

Riwayat keluarga ---- secara umum penyakit autoimun menyerang anggota keluarga lain, meskipun tidak terserang penyakit autoimun yang sama, mereka beresiko terkena penyakit autoimun yang lain.

Gejala Penyakit Autoimun


Ada 80 penyakit yang termasuk penyakit autoimun, di antaranya adalah memiliki gejala yang sama, gejala awal penyakit autoimun adalah :

- Kelelahan
- Pegal otot
- Ruam kulit
- Demam ringan
- Rambut rontok
- Sulit berkonsentrasi
- Kesemutan pada tangan dan kaki.

 penyakit autoimun memiliki gejala yang berbeda-beda, misalnya sering merasa haus, lemas, dan penurunan berat badan pada penderita diabetes tipe 1.

 contoh dari penyakit autoimun dan gejalanya, adalah:

Lupus --- dapat memengaruhi semua sistem organ dan bisa menimbulkan gejala seperti demam, nyeri sendi, ruam kulit, kulit sensitif, sariawan, bengkak pada tungkai, sakit kepala, kejang, nyeri dada, sesak napas, pucat, dan juga perdarahan.

Penyakit Graves --- bisa mengakibatkan kehilangan berat badan, mata menonjol, gelisah, rambut rontok, dan juga jantung berdebar.

Psoriasis --- kulit bersisik.

Multiple sclerosis --- nyeri lelah, otot tegang, gangguan pada penglihatan, dan kurangnya koordinasi pada tubuh.

Myasthenia gravis --- kelelahan semakin parah seiring dengan aktivitas yang dilakukan.

Tiroiditis Hashimoto --- kelelahan, depresi, sembelit, berat badan meningkat, kulit kering, dan sensitif terhadap udara dingin

Kolitis ulseratif dan Crohn’s disease --- nyeri perut, diare, BAB berdarah, demam, dan berat badan menurun

Rheumatoid arthritis --- menimbulkan gejala nyeri sendi, radang sendi, dan juga pembengkakan

Sindrom Guillain Barre --- kelelahan sampai pada kelumpuhan.

Gejala penyakit autoimun dapat mengalami masa flare, yaitu timbulnya gejala penyakit secara tiba-tiba dengan siklus derajat yang berat, flare timbul disebabkan oleh suatu hal, misalnya paparan sinar matahari atau pun stres.

Diagnosis Penyakit Autoimun

 Sulit bagi dokter untuk mendiagnosa penyakit autoimun, Meskipun setiap penyakit autoimun memiliki gejala yang berbeda-beda, tapi gejala yang muncul bisa sama. Dokter menjalankan beberapa tes dengan tujuan untuk mengetahui apakah seseorang terkena penyakit autoimun, di antaranya dengan melakukan tes ANA (antinuclear antibody) dan tes untuk mengetahui peradangan yang ditimbulkan penyakit autoimun.


BACA JUGA :

manfaat spirulina untuk perawatan kecantikan

penyakit paling berbahaya pada anak



Pengobatan Penyakit Autoimun

Kebanyakan penyakit autoimun tidak bisa disembuhkan, tapi gejala yang timbul bisa ditekan atau dijaga agar tidak menimbulkan flare,  Pengobatan untuk menangani penyakit autoimun tergantung  terhadap jenis penyakit yang dideritanya, gejala yang dirasakan, dan tingkat keparahan penyakit. Untuk mengatasi nyeri, penderita dapat mengkonsumsi aspirin atau ibuprofen.

Pasien dapat menjalani terapi pengganti hormon jika  terkena penyakit autoimun yang menghambat produksi hormon pada tubuh. Misalnya, untuk penderita diabetes tipe 1, membutuhkan suntikan insulin agar bisa mengatur kadar gula darah pada tubuh, atau bagi penderita tiroiditis diberikan hormon tiroid.

Obat penekan sistem kekebalan tubuh, seperti kortikosteroid berfungsi untuk membantu menghambat perkembangan penyakit dan memelihara fungsi organ pada tubuh. Obat anti TNF, seperti infliximab, bisa untuk mencegah peradangan yang disebabkan oleh penyakit autoimunrheumatoid arthritis dan juga psoriasis.

Posting Komentar

0 Komentar