7 Fakta Tentang Bitcoin yang Harus Anda Ketahui

Fakta Tentang Bitcoin yang harus anda tahu


Informasi tentang bitcoin


Bitcoin saat ini dianggap sebagai investasi baru yang menguntungkan, keuntungan cryptocurrency yang satu ini cukup menggiurkan karena peningkatan nilai dari waktu ke waktu yang sangat hebat. Indonesia sudah mempunyai perusahaan yang menjadi platform khusus transaksi Bitcoin.


Pada kesempatan kali ini, saya akan memberikan beberapa informasi yang mungkin belum anda ketahui tentang bitcoin.


1. Tidak ramah lingkungan


Bagaimana bisa sebuah bitcoin yang tidak ada bentuknya tapi disebut tidak ramah lingkungan ? Ternyata jaringan bitcoin menggunakan listrik sebanyak 121 TW per jam, energi listrik sebanyak itu sama dengan penggunaan listrik satu negara penuh.


Bill Gates mengatakan bahwa keberadaan bitcoin memperburuk keadaan bumi karena tidak ramah lingkungan. China sudah melarang aktivitas mining padahal lebih dari 50% miner bitcoin berada di China, para miner yang kehilangan energi listrik akan kehilangan pendapatan dan sistem Blokchain terganggu karena adanya backlock transaksi.


2. Tidak mendukung smart-contact


Kelemahan utama dalam sistem bitcoin adalah tidak mendukung smart-contact, kelemahan ini sudah diperbaiki oleh sistem blockchain etherium. Hal ini bukan berarti etherium bebas dari kendala dan masalah.


3. Kecepatan transaksi rendah


Bitcoin hanya bisa memproses transaksi sebanyak 4,4 transaksi per detik sedangkan Paypal yang bisa memproses transaksi 15 transaksi per detik dan visa bisa memproses 730 transaksi per detik. Kecepatan transaksi yang rendah membuat bitcoin tidak bisa menjadi mata uang tunggal dunia.

Baca juga : saham vs cryptocurrency, mana yang lebih baik ?


Bayangkan jika seluruh dunia menggunakan bitcoin yang kecepatan transaksinya hanya 4,4 per detik, pasti dunia akan sangat kacau. Kecepatan transaksi bitcoin harus ditingkatkan dengan menambahkan blocksize limit yang saat ini hanya 1 MB saja.


4. Dikuasai bandar


Dalam dunia cryptocurrency, bandar disebut whale yaitu orang yang memegang bitcoin dalam jumlah besar dan bitcoin juga dikuasai oleh miner tertentu yang mempunyai sumber daya besar dan super komputer. Saat ini ada sekitar 18,5 juta bitcoin yang beredar dan 40% dikuasai oleh miner tertentu.


Sistem bitcoin memenangkan early adapter yaitu orang yang sudah mempunyai bitcoin sebelum harga bitcoin meledak sedangkan orang yang baru main bitcoin akan kesulitan untuk memenangkan persaingan.


5. Banyak bitcoin yang hilang


Dari 21 juta bitcoin yang diterbitkan, ada 7 juta bitcoin yang sudah hilang. Penyebab bitcoin hilang adalah hard Drive yang rusak/corrupt dan hard Drive yang menyimpan bitcoin itu hilang atau dijual ke orang lain yang tidak menambang bitcoin.


6. Bandar bitcoin bertengkar


Miner bitcoin terbagi menjadi 2 kelompok, kelompok pertama menginginkan bitcoin update dengan menambah blocksize supaya transaksi bitcoin menjadi lebih cepat dan bisa diterima banyak orang dan kelompok kedua menginginkan bitcoin menjadi emasnya uang digital.


Mereka berdua bertengkar demi masa depan bitcoin yang sesuai dengan visi misi mereka dan akhirnya lahirlah bitcoin XT untuk mengakomodasi kelompok pertama tapi akhirnya bitcoin XT gagal karena adanya serangan hacker.


Pada 2017, bitcoin terpecah lagi dan lahirlah koin baru yang bernama bitcoin cash yang mempunyai limit sebesar 8 MB per blok. Kemudian mereka pecah lagi dan lahirlah koin bernama bitcoin SV yang bisa melakukan transaksi sebanyak 2000 transaksi per detik.


Baca juga : perjalanan Bitcoin dari nol sampai ratusan juta


Jadi, bitcoin sudah terpecah menjadi 3 diantaranya koin bitcoin asli, bitcoin cash dan bitcoin SV.


7. Nilainya ditentukan kepercayaan


Nilai bitcoin menjadi mahal bukan hanya koinnya terbatas tapi berdasarkan kepercayaan pengguna, para miner dan perusahaan yang menerima pembayaran bitcoin. Jika salah satu kepercayaan itu runtuh maka  harga bitcoin akan runtuh.


Hal itu juga akan terjadi pada cryptocurrency lain dan mata uang resmi pemerintah, rupiah menjadi berharga karena berada di Indonesia dan semua stakeholder menerima pembayaran rupiah. Coba anda pergi ke luar Indonesia dan belanja dengan uang rupiah, pasti tidak ada yang mau menerima karena tidak adanya kepercayaan.


Begitu juga dengan bitcoin, jika suatu saat tidak ada stakeholder yang menerima bitcoin dan tidak ada miner yang menambang bitcoin, bisa jadi nilai bitcoin menjadi nol.


Penutup


Demikian informasi yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat untuk anda. Jangan lupa baca artikel lainnya di blog Magersena supaya anda mendapatkan informasi bermanfaat lain yang berguna bagi kehidupan sehari-hari.

Posting Komentar

0 Komentar